Materi Wujud Zat SMP Kelas 7
Materi Wujud Zat SMP Kelas 7 - Selamat datang di markas fisika, kali ini saya akan membagi kan esensi materi wujud zat kelas 7, semoga materi ini bisa di jadi kan sebagai pembelajaran yang baik dan referensi kalian dalam membuat tugas Fisika. Ada pun materi tersebut adalah:
Semua zat menempati ruang, mempunyai massa, dan dapat berada dalam wujud yang berbeda. Pada dasarnya ada tiga wujud zat: padat, cair, dan gas. Wujud dari suatu zat tergantung pada suhunya. Perhatikan Gambar 1, senyawa H2O pada suhu kamar berupa air (wujud cair), pada suhu rendah berupa es (wujud padat), dan pada suhu tinggi berubah menjadi uap (wujud gas).
Setiap wujud zat mempunyai sifat-sifat khusus yang dapat di gunakan untuk mengidentifikasi zat tersebut, sebagaimana yang akan kamu pelajari.
1. Padat
Bolpoin, pensil, spidol, dan batuan, seperti yang di tunjukkan Gambar 2, termasuk zat padat. Setiap zat padat mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Sebagai contoh, pensilmu tetap berbentuk pensil meskipun ada pada tanganmu atau di masukkan ke dalam gelas. Karena tidak ada tekanan yang dapat memampatkan pensil hingga menempati ruang yang lebih kecil, maka pensil itu memiliki volume tetap.
Apakah yang menjadi penyebab zat padat bentuk dan volumenya tetap? Perlu di ketahui, bahwa partikel-partikel kecil yang menyusun semua zat senantiasa bergerak secara terus-menerus. Gagasan ini di sebut teori kinetik zat.
Partikel-partikel zat padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel-partikel itu. Hal ini menyebabkan volume zat padat tidak dapat di mampatkan menjadi lebih kecil. Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga dekatnya, namun tidak mempunyai energi yang cukup untuk keluar dari posisinya atau melepaskan diri dari ikatannya. Hal ini menjelaskan mengapa zat padat dapat mempertahankan bentuknya. Gambar 3 menunjukkan model partikel-partikel zat padat.
2. Zat padat kristal
Pada kebanyakan zat padat, partikel-partikelnya tertata secara teratur dan berulang. Zat padat yang demikian di sebut kristal. Jenis zat padat yang berbeda, mempunyai bentuk kristal yang berbeda pula.
Pada obyek yang di perbesar seperti yang di tunjukkan pada Gambar 3.4, kamu dapat melihat bahwa
kristal garam dapur berupa kubus-kubus kecil. Es merupakan kristal air yang mempunyai bentuk
heksagonal.
3. Zat Padat Bukan Kristal
Beberapa bahan, seperti kaca, beberapa plastik, dan beberapa jenis lilin, tampak sebagai zat padat, namun bukan kristal. Bahan-bahan tersebut di sebut zat padat amorf. Kata amorf berarti “tidak mempunyai bentuk.” Banyak ilmuwan berpendapat bahwa beberapa bahan bukan kristal itu
seharusnya di golongkan sebagai cairan kental.
4. Cair
Jika kamu memanaskan es batu di dalam gelas, maka es itu segera berubah menjadi cair, dan bentuknya sama seperti bentuk gelasnya. Zat cair mengalir dan bentuknya
sama seperti bentuk wadahnya. Walaupun demikian, seperti halnya zat padat, zat cair tidak dapat di mampatkan sehingga volumenya menjadi lebih kecil. Jika kamu menekan ke bawah satu liter air dengan tanganmu, volumenya akan tetap sebesar satu liter.
5. Gas
Kamu mungkin pernah memompa udara ke dalam bola voli, ban sepeda, atau meniup balon dan memperhatikan bahwa udara mengambil bentuk sama dengan bentuk benda itu. Gas dapat memuai atau menyusut mengisi ruang yang tersedia dan dapat di mampatkan ke tempat yang lebih kecil. Gas mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Menurut teori kinetik zat, partikel - partikel
gas mempunyai energi yang cukup untuk memisahkan diri dari partikelpartikel lainnya. Oleh karena itu, partikel - partikel tersebut bebas bergerak ke segala arah sampai gas menyebar merata ke seluruh wadahnya. Karena partikel-partikel gas tidak saling berdekatan rapat, maka partikel-partikel
itu dapat juga di mampatkan ke dalam ruangan yang lebih kecil. Ketika kamu memompa ban sepeda, seperti di tunjukkan pada Gambar 4, berarti kamu memaksakan berulang-ulang partikel-partikel udara masuk ke dalam ban sepeda tersebut.
Hubungan antara partikel-partikel dan energi dalam zat padat, cair, dan gas di jelaskan pada Gambar 5.
Semua zat menempati ruang, mempunyai massa, dan dapat berada dalam wujud yang berbeda. Pada dasarnya ada tiga wujud zat: padat, cair, dan gas. Wujud dari suatu zat tergantung pada suhunya. Perhatikan Gambar 1, senyawa H2O pada suhu kamar berupa air (wujud cair), pada suhu rendah berupa es (wujud padat), dan pada suhu tinggi berubah menjadi uap (wujud gas).
Gambar 1: Di alam, senyawa H2O dapat berwujud padat, cair, dan gas |
1. Padat
Bolpoin, pensil, spidol, dan batuan, seperti yang di tunjukkan Gambar 2, termasuk zat padat. Setiap zat padat mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Sebagai contoh, pensilmu tetap berbentuk pensil meskipun ada pada tanganmu atau di masukkan ke dalam gelas. Karena tidak ada tekanan yang dapat memampatkan pensil hingga menempati ruang yang lebih kecil, maka pensil itu memiliki volume tetap.
Apakah yang menjadi penyebab zat padat bentuk dan volumenya tetap? Perlu di ketahui, bahwa partikel-partikel kecil yang menyusun semua zat senantiasa bergerak secara terus-menerus. Gagasan ini di sebut teori kinetik zat.
Partikel-partikel zat padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel-partikel itu. Hal ini menyebabkan volume zat padat tidak dapat di mampatkan menjadi lebih kecil. Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga dekatnya, namun tidak mempunyai energi yang cukup untuk keluar dari posisinya atau melepaskan diri dari ikatannya. Hal ini menjelaskan mengapa zat padat dapat mempertahankan bentuknya. Gambar 3 menunjukkan model partikel-partikel zat padat.
2. Zat padat kristal
Pada kebanyakan zat padat, partikel-partikelnya tertata secara teratur dan berulang. Zat padat yang demikian di sebut kristal. Jenis zat padat yang berbeda, mempunyai bentuk kristal yang berbeda pula.
Gambar 3: Dalam model zat padat, partikel-partikel terhubung oleh suatu rangkaian pegas pegas khayal. Pegas-pegas itumemungkinkan masing-masing partikeluntuk bergetar. |
Pada obyek yang di perbesar seperti yang di tunjukkan pada Gambar 3.4, kamu dapat melihat bahwa
kristal garam dapur berupa kubus-kubus kecil. Es merupakan kristal air yang mempunyai bentuk
heksagonal.
3. Zat Padat Bukan Kristal
Beberapa bahan, seperti kaca, beberapa plastik, dan beberapa jenis lilin, tampak sebagai zat padat, namun bukan kristal. Bahan-bahan tersebut di sebut zat padat amorf. Kata amorf berarti “tidak mempunyai bentuk.” Banyak ilmuwan berpendapat bahwa beberapa bahan bukan kristal itu
seharusnya di golongkan sebagai cairan kental.
4. Cair
Jika kamu memanaskan es batu di dalam gelas, maka es itu segera berubah menjadi cair, dan bentuknya sama seperti bentuk gelasnya. Zat cair mengalir dan bentuknya
sama seperti bentuk wadahnya. Walaupun demikian, seperti halnya zat padat, zat cair tidak dapat di mampatkan sehingga volumenya menjadi lebih kecil. Jika kamu menekan ke bawah satu liter air dengan tanganmu, volumenya akan tetap sebesar satu liter.
5. Gas
Kamu mungkin pernah memompa udara ke dalam bola voli, ban sepeda, atau meniup balon dan memperhatikan bahwa udara mengambil bentuk sama dengan bentuk benda itu. Gas dapat memuai atau menyusut mengisi ruang yang tersedia dan dapat di mampatkan ke tempat yang lebih kecil. Gas mempunyai bentuk dan volume yang tidak tetap. Menurut teori kinetik zat, partikel - partikel
gas mempunyai energi yang cukup untuk memisahkan diri dari partikelpartikel lainnya. Oleh karena itu, partikel - partikel tersebut bebas bergerak ke segala arah sampai gas menyebar merata ke seluruh wadahnya. Karena partikel-partikel gas tidak saling berdekatan rapat, maka partikel-partikel
itu dapat juga di mampatkan ke dalam ruangan yang lebih kecil. Ketika kamu memompa ban sepeda, seperti di tunjukkan pada Gambar 4, berarti kamu memaksakan berulang-ulang partikel-partikel udara masuk ke dalam ban sepeda tersebut.
Gambar 4: Partikel-partikel udara bergerak terus - menerus menumbuk dinding dalam ban sehingga karena gaya gerak partikel itu, ban tetap menggelembung. |
Gambar 5: Padat, Cair dan Gas |
- Gas: Pada wujud gas, partikel-partikel mempunyai energi yang cukup untuk melawan gaya tarik yang mengikat partikel- partikel itu.
- Cair: Partikel-partikel yang menyusun zat cair tidak mempunyai energi cukup untuk melawan seluruh gaya tarik, namun partikelpartikel itu mempunyai energi yang cukup untuk bergerak mengembara.
- Padat: Zat padat tersusun dari partikel-partikel yang tidak mempunyai cukup energi untuk mengembara. Bagaimanakah ketidak cukupan energi itu mempengaruhi bentuk zat padat?
Sekian artikel kali ini yang membahas tentang materi wujud zat kelas 7, kurang dan lebih nya mohon di maaf kan.
Terima kasih.
Sumber: Contextual Teaching and Learning, (2008) Ilmu Pengetahuan Alam, Kelas VII Edisi 4. BSE
Posting Komentar untuk "Materi Wujud Zat SMP Kelas 7"
Berkomentarlah selayaknya manusia yang mempunyai pikiran dan selalu menjunjung tinggi relevansi topik yang dibahas.
Terima Kasih